Sumpah Pemuda
Berikut ini adalah tiga poin penting Sumpah Pemuda.
- Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.
- Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
- Kami poetra dan poetri Indonesia mengjoenjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
1. Soenario
Soenario adalah seorang pengacara yang aktif membela para aktivis kemerdekaan Indonesia melawan penjajah. Dalam event tersebut, ia menjadi penasihat panitia sekaligus sebagai pembicara.
2. J. Leimena
J. Leimena merupakan mahasiswa aktivis, ketua organisasi Jong Ambon, dan tentunya tergabung dalam panitia kongres.
3. Soegondo Djojopoespito
Tidak banyak yang tahu bahwa inilah ketua panitia kongres bersejarah tersebut. Soegondo merupakan aktivis pendidikan, yang kost di rumah Ki Hajar Dewantara.
4. Djoko Marsaid
Djoko Marsaid merupakan wakil ketua panitia kongres, sekaligus ketua organisasi Jong Java.
5. M. Yamin
Muhammad Yamin adalah seorang penyair yang merintis gaya puisi modern di Nusantara. Ia salah satu aktivis yang gencar mengusung bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di acara Sumpah Pemuda.
6. Amir Sjarifudin
Aktivis pergerakan anti-Jepang yang pernah terancam hukuman mati. Perwakilan dari Jong Batak ini banyak menyumbang pemikiran cerdas di Sumpah Pemuda.
7. W.R. Supratman
Seorang wartawan sekaligus pengarang, yang juga pandai bermain biola. Pada malam penutupan Sumpah Pemuda, ia memainkan sebuah lagu secara instrumental dengan biola (tanpa teks) yang kini kita kenal sebagai lagu kebangsaan Indonesia Raya.
8. S. Mangoensarkoro
Tokoh bangsa yang berbicara di acara Sumpah Pemuda mengenai pentingnya pendidikan untuk anak bangsa.
9. Karto Soewirjo
Aktivis Jong Islamieten Bond yang turut aktif dalam Sumpah Pemuda. Di kemudian hari, setelah Indonesia merdeka, ia menjadi tokoh gerakan pemberontakan yang ingin mendirikan Negara Islam di Indonesia.
10. Kasman Singodimedjo
Perinitis keberadaan Pramuka di Indonesia, sekaligus ‘bidan’ lahirnya Tentara Nasional Indonesia. Dikenal sebagai orator yang ulung.
11. Moh. Roem
Aktivis pemuda sekaligus mahasiswa hukum yang terbakar nasionalismenya setelah mendapat perlakukan diskriminatif di sekolah Belanda.
12. A.K. Gani
Aktivis pemuda yang lahir di Palembang ini bergerak dalam organisasi Jong Sumatra Bond.
13. Sie Kong Liong
Pemilik sebuah rumah di Jalan Kramat Raya yang menjadi tempat diadakannya acara Sumpah Pemuda. Rumah tersebut kini menjadi museum.