Situasi Temanggung Sudah Kondusif
Seorang warga di Temanggung yang enggan disebut namanya saat dihubungi SP dari Jakarta Selasa (8/2) sore mengatakan, memang ada upaya pembakaran terhadap tiga gereja di kota itu yakni Gereja Pantekosta, Gereja Katolik, dan Gereja Shekinah, tetapi ketiga gereja itu tidak sampai terbakar.
Yang paling parah mengalami kerusakan adalah Gereja Katolik. Massa, yang menurut warga itu lebih banyak berasal dari luar Temanggung, berhasil masuk ke dalam gereja itu dan memporakporandakan seluruh isi gereja. Banku-bangku dan kursi tempat duduk umat dirusak. Patung-patung jalan salib diturunkan dai dirusak. “Segala yang ada di dalam gereja awut-awutan,” ujarnya.
Dia menambahkan, “Massa sempat memasuki ruang bina iman. Di situ kan banyak kertas. Mereka membakar kertas-kertas itu tetapi yang terbakar hanya jendela.
Sementara di Gereja Pantekosta dan Gereja Shekinah, massa juga berupaya memasuki kompleks gereja dan berupaya membakar dua gereja itu. Tetapi karena pagar dan tembok kedua gereja itu cukup tinggi, massa tidak berhasil masuk ke dalam kompleks gereja.
Menurutnya, sebenarnya jumlah massa yang terlibat dalam aksi kerusuhan di Temanggung itu tidak terlalu banyak. Bahkan kebanyakan dari mereka berasal dari luar Temanggung. Hal itu terlihat dari seragam yang mereka pakai. “Ada yang mengenakan kaus bertuliskan GPK dari Magelang dan dari Yogyakarta,” imbuhnya.