FPI Ikut Amankan Malam Natal
Ini adalah sebagai bentuk toleransi. "FPI dengan umat Nasrani tidak ada masalah."
Jum'at, 24 Desember 2010, 19:27 WIB
Elin Yunita Kristanti, Eko Priliawito VIVAnews -- Umat Kristiani akan melaksanakan ibadah malam Natal, Jumat 24 Desember 2010. Aparat bersiaga untuk mengantisipasi gangguan keamanan. Front Pembela Islam (FPI) di Cilacap, Jawa Tengah ikut berpartisipasi dalam pengamanan malam Natal.
"Kami sebagai elemen bangsa ikut membantu pengamanan, monitoring keliling mengawasi jika ada yang mencurigakan," kata Ketua Majelis Tanfizi FPI DPW Cilacap, Haryanto, kepada VIVAnews, Jumat 24 Desember 2010 malam.
Ini adalah sebagai bentuk toleransi. "FPI dengan umat Nasrani tidak ada masalah, kalau ada gesekan itu berkaitan dengan prosedural tempat ibadah, soal keyakinan kami menghormati mereka," tutur Haryanto.
FPI bahkan siap membantu jika ada yang merugikan umat Nasrani. "Kami berkoordinasi dengan aparat dan elemen lain," tambah Haryanto.
Dia menambahkan, tak hanya di malam Natal, FPI juga membantu pengamanan sampai tahun baru.
Berapa personel yang dikerahkan? "Untuk jumlah pasti tidak tahu persis, dikendalikan masing-masing komando tingkat kecamatan. Untuk standar DPW, ada 200 orang," tambah Haryanto.
Dihubungi terpisah, Ketua Front Pembela Islam DKI Jakarta, Habib Salim Alatas mengatakan, FPI akan tetap akan mendukung keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar menghormati umat Kristiani yang memperingati Natal.
"Bila polisi membutuhkan, FPI tentu akan siap membantu. Tapi kami tetap mendukung keputusan MUI," ujarnya, Jumat 24 Desember 2010.
Habib Salim menjelaskan, FPI tidak melakukan pengamanan, tapi hanya membantu mengamankan. Bila dibutuhkan, dalam 24 jam FPI siap mengamankan negara. Kalau ada provokator pakai topi haji yang melempat gereja, tentu FPI akan ikut membantu dan menyerahkan kepada polisi," ujarnya.
Habib Salim bepesan kepada umat yang merayakan Natal untuk tidak mudah terpancing dengan provokasi, dan menyerahkan semua pengamanan kepada polisi. Sementara untuk laskar FPI, Habib Salim meminta untuk tetap tenang dan beraktifitas seperti biasa.
• VIVAnews "Kami sebagai elemen bangsa ikut membantu pengamanan, monitoring keliling mengawasi jika ada yang mencurigakan," kata Ketua Majelis Tanfizi FPI DPW Cilacap, Haryanto, kepada VIVAnews, Jumat 24 Desember 2010 malam.
Ini adalah sebagai bentuk toleransi. "FPI dengan umat Nasrani tidak ada masalah, kalau ada gesekan itu berkaitan dengan prosedural tempat ibadah, soal keyakinan kami menghormati mereka," tutur Haryanto.
FPI bahkan siap membantu jika ada yang merugikan umat Nasrani. "Kami berkoordinasi dengan aparat dan elemen lain," tambah Haryanto.
Dia menambahkan, tak hanya di malam Natal, FPI juga membantu pengamanan sampai tahun baru.
Berapa personel yang dikerahkan? "Untuk jumlah pasti tidak tahu persis, dikendalikan masing-masing komando tingkat kecamatan. Untuk standar DPW, ada 200 orang," tambah Haryanto.
Dihubungi terpisah, Ketua Front Pembela Islam DKI Jakarta, Habib Salim Alatas mengatakan, FPI akan tetap akan mendukung keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar menghormati umat Kristiani yang memperingati Natal.
"Bila polisi membutuhkan, FPI tentu akan siap membantu. Tapi kami tetap mendukung keputusan MUI," ujarnya, Jumat 24 Desember 2010.
Habib Salim menjelaskan, FPI tidak melakukan pengamanan, tapi hanya membantu mengamankan. Bila dibutuhkan, dalam 24 jam FPI siap mengamankan negara. Kalau ada provokator pakai topi haji yang melempat gereja, tentu FPI akan ikut membantu dan menyerahkan kepada polisi," ujarnya.
Habib Salim bepesan kepada umat yang merayakan Natal untuk tidak mudah terpancing dengan provokasi, dan menyerahkan semua pengamanan kepada polisi. Sementara untuk laskar FPI, Habib Salim meminta untuk tetap tenang dan beraktifitas seperti biasa.