rel="colorSchemeMapping">

Tuesday, December 28, 2010

News

Kecelakaan Dahsyat di 2010 Versi KNKT
Kejadian luar biasa pada 2010 adalah kecelakaan KA Senja Utama dan KA Argo Bromo Anggrek.
Selasa, 28 Desember 2010, 14:26 WIB
Elin Yunita Kristanti, Ajeng Mustika Triyanti
VIVAnews - Investigasi kecelakaan yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selama tahun 2010 turun sebesar 14 persen dibanding tahun 2009.

Meski demikian, Ketua KNKT, Tatang Kurnaidi, mengatakan, ada kejadian luar biasa yang terjadi beberapa bulan lalu pada moda Kereta Api.

"Yaitu kecelakaan antara KA Senja Utama dan KA Argo Bromo Anggrek yang memakan 35 korban jiwa," kata Tatang saat paparan kinerja KNKT di Kementrian Perhubungan Selasa 28 Desember 2010.

Sementara, catatan khusus diberikan untuk moda transportasi udara. Sebab, ada beberapa kejadian kecelakaan pesawat yang muncul dari pusat pendidikan penerbang.

Seperti diketahui, ada dua kecelakaan yang dialami oleh Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Di Bogor dan di Banten. Di Bogor menewaskan satu orang dan di Banten dua orang. Menurut Tatang, pihak KNKT telah memberikan rekomendasi pada STPI.

Dari semua moda transportasi, dari 36 investigasi yang dilakukan KNKT pada tahun 2010, paling banyak pada moda transportasi udara.

"Paling banyak terjadi ialah moda udara, yaitu ada 15 jenis kecelakaan yang diinvestigasi oleh KNKT," kata Tatang.

Data kecelakaan transportasi udara pada tahun 2010 sebanyak 53 kecelakaan dengan rincian jenis kejadian 8 accident, 10 serious accident dan 35 incident. Dari 53 kecelakaan tersebut yang diinvestigasi oleh KNKT sebanyak 18 kecelakaan.

Dari jumlah kecelakaan transportasi udara yang diinvestigasi oleh KNKT selama 2007-2010 paling banyak terjadi di Papua sebanyak 22 jenis kecelakaan.

Sementara, untuk kereta api, berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkeretaapian jumlah kecelakaan Kereta Api tahun 2010 sebanyak 50 kecelakaan, menurun dari tahun 2009 sebanyak 82 kecelakaan.
Dengan rincian tabrakan antara KA sebanyak 3, KA anjlok atau terguling sebanyak 29 kecelakaan dan tabrakan dengan angkutan lain sebanyak 8 kecelakaan. Dari 50 data kecelekaan tersebut yang dinvestigasi oleh KNKT sebanyak 10 jumlah kecelakaan.

Untuk transportasi laut, berdasarkan data Ditjen Hubungan Laut, Direktorat Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai jumlah kecelakaan di laut tahun 2010 mencapai 128 kecelakaan meningkat 5 persen dari tahun 2009 sebanyak 124 persen .

Dengan rincian jenis kecelakaan 41 kapal tenggelam, 15 kapal terbakar, 21 kapal tabrakan. Paling banyak terjadi di Laut Jawa dengan jumlah 48 kecelakaan, Selat Malaka 18 kecelakaan, Selat Makassar sebanyak 13 kecelakaan, Laut Banda 9 kecelakaan.

Dari 128 kecelakaan yang diinvestigasi KNKT, sebanyak 5 kecelakaan dengan rincian 1 kapal tenggelam, 1 kapal terbakar, 1 kapal meledak dan 3 tabrakan.

Sedangkan untuk data kecelakaan transportasi jalan. Berdasarkan data Polri tahun 2010 terdapat 47.621 kecelakaan. Jumlah ini menurun dari tahun 2009 sebanyak 62.290 kecelakaan. Dari data tersebut sebanyak tiga jenis kecelakaan dinvestigasi KNKT.
Dengan rincian jenis kecelakaan antara lain 65 persen adalah tabrakan, 31 persen keadaan terguling dan 4 persen terbakar.

Sepanjang tahun 2010 ini juga KNKT telah menyampaikan  103 rekomendasi kepada pihak terkait. Moda transportasi laut 45 rekomendasi, transportasi udara 33 rekomendasi, transportasi jalan 14 rekomendasi dan 11 rekomendasi untuk kereta Api.

"Dari 103 rekomendasi itu baru 40 persen yang dipenuhi," kata Tatang. (umi)
• VIVAnews