rel="colorSchemeMapping">

Wednesday, December 15, 2010

News

Mobil Mewah Masih Nikmati Premium
Mobil Mercedes dan Toyota Alphard terlihat masih menggunakan premium, bahkan isi penuh.
Rabu, 15 Desember 2010, 07:05 WIB
Antique, Fina Dwi Yurhami
VIVAnews - Rapat pembahasan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi antara pemerintah dan Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati penundaan implementasi program itu pada akhir kuartal pertama atau Maret 2011. Keputusan itu mundur dari usulan pemerintah pada 1 Januari 2011.

Dari delapan fraksi yang hadir dan memberikan pandangannya, hanya satu yang menolak. Tujuh fraksi menyetujui dengan catatan menunda pelaksanaannya, sedangkan satu fraksi, PDI Perjuangan, menolak karena belum ada kajian komprehensif.
Penundaan implementasi pembatasan BBM bersubsidi itu membuat sejumlah mobil pribadi berpelat hitam masih memilih untuk menggunakan Premium.

Berdasarkan pantauan VIVAnews.com, banyak mobil-mobil mewah yang mengisi tangki kendaraannya dengan BBM jenis Premium. Berbagai alasan mereka ungkapkan mengapa tetap menggunakan BBM subsidi tersebut.

Ada yang beralasan menggunakan Premium untuk dicampur dengan Pertamax agar lebih ekonomis. Namun, banyak di antara mereka yang memutuskan tetap menggunakan Premium tanpa alasan yang jelas, hanya karena memang belum dilarang.

"Belum pakai Pertamax, tunggu nanti mengikuti peraturan saja. Selama masih bisa pakai, ya pakai," ujar Rudi (56 tahun), seorang konsumen BBM di SPBU kawasan Rempoa yang mengisi tangki mobil mewahnya dengan Premium.

Sikap berbeda ditunjukkan Abi (23 tahun), seorang pengendara motor yang justru enggan menggunakan Premium karena menurut dia kualitasnya tidak sebagus Pertamax. "Lebih enak saja pakai Pertamax, karena dengar kabar Premium sering tidak bagus," ujarnya.

Abi juga menyetujui adanya program pembatasan BBM bersubsidi, karena selama ini dinilai kurang tepat sasaran. Namun, dia berharap pemerintah ikut membenahi sarana transportasi umum agar lebih baik, sehingga masyarakat tidak hanya beralih ke Pertamax. Tapi, publik juga bisa beralih menggunakan kendaraan umum untuk menghemat penggunaan BBM.

Sementara itu, pengendara kendaraan roda empat lainnya, Dedi (53 tahun) beralasan menggunakan Premium karena mobilnya tidak tergolong mewah. Namun, dirinya tidak keberatan kalau akhirnya seluruh mobil pelat hitam diharuskan menggunakan Premium asalkan subsidi bisa tepat sasaran.

"Kalau sudah ditentukan, ya mau nggak mau. Namanya peraturan saya nggak masalah, daripada jadi masalah dengan hukum," ujar Dedi.

Selain itu, Wawan (39 tahun), salah seorang operator di SPBU kawasan Cilandak mengatakan, banyak mobil mewah yang masih menggunakan Premium. Bahkan, mereka mengisi penuh (full tank), seperti mobil merek Mercedes Benz, Honda, dan Toyota Alphard.
Padahal, dirinya selalu menawarkan agar membeli Pertamax supaya laju kendaraan lebih enak. Namun, sebagian konsumen mobil mewah itu cenderung menolak. "Mereka jawabnya, ya Pertamax lebih enak, tapi kurang ekonomis," tutur Wawan. (art)
• VIVAnews