rel="colorSchemeMapping">

Monday, January 17, 2011

Sains

Black Hole Terbesar, 6,6 Miliar Kali Matahari
Lubang hitam ini berukuran cukup besar untuk menelan seluruh sistem tata surya kita.
Selasa, 18 Januari 2011, 11:36 WIB
Muhammad Firman
VIVAnews - Astronom berhasil melakukan pengukuran terhadap lubang hitam (black hole) terbesar di sistem tata surya tetangga. Diperkirakan, black hole tersebut memiliki bobot yang sama dengan 6,6 miliar bobot matahari.

Melihat ukurannya yang raksasa, lubang hitam yang berada di M87, galaksi berbentuk elips itu bisa menjadi black hole pertama yang bisa ditangkap secara langsung oleh teleskop, bukan ditemukan berdasarkan bukti-bukti yang didapat.

Karl Gebhardt, astronom dari University of Texas, Amerika Serikat yang memimpin tim peneliti menggunakan teleskop Gemini North berukuran diameter 8 meter yang ada di Hawaii. Mereka mengamati pergerakan bintang-bintang di sekitar lubang hitam itu.

Untuk mendapatkan massa lubang hitam secara konklusif, Gebhardt dan timnya perlu memperhitungkan seluruh komponen di galaksi. Termasuk halo gelap – sebuah kawasan yang mengelilingi galaksi yang dipenuhi dengan partikel gelap – lubang hitam dan bintang-bintang.

Gebhardt menggunakan fasilitas Near-Infrared Field Spectograph di teleskop Gemini untuk mengukur kecepatan bintang-bintang saat mereka mengorbit lubang hitam. Optik adaptif kemudian digunakan untuk mengganti secara real time setiap perpindahan di atmosfir yang bisa mengaburkan detail yang dapat ditangkap oleh teleskop di Bumi.

Hasilnya, tim berhasil melacak bintang-bintang pada pusat galaksi M87 dengan akurasi 10 kali lebih baik dibanding sebelumnya.

“Temuan ini hanya bisa dimungkinkan dengan mengombinasikan kelebihan ukuran teleskop dan resolusi spasial pada level yang umumnya hanya diperkenankan untuk digunakan pada fasilitas luar angkasa,” kata Gebhardt, seperti dikutip dari TGDaily, 18 Januari 2011.

Penemuan tersebut juga membuka peluang dimungkinkannya manusia melihat lubang hitam. “Saat ini belum ada bukti langsung bahwa lubang hitam benar-benar ada,” kata Gebhardt. “Saat ini lubang hitam baru bisa disimpulkan,” ucapnya.

Menurut Gebhardt, lubang hitam di M87 sangat raksasa sehingga astronom di masa depan bisa mendeteksi ‘event horizon’ atau sisi terluar, di mana tidak ada apapun yang bisa menghindar darinya. Diperkirakan, event horizon milik lubang hitam M87 berukuran tiga kali lebih besar dibanding orbit planet Pluto. Ukuran ini cukup besar untuk menelan seluruh sistem tata surya kita.

Meski teknologi untuk melihat secara langsung lubang hitam, Gebhardt menyebutkan, di masa depan, astronom juga bisa menggunakan jaringan teleskop sub milimeter di seluruh dunia untuk mencari bayangan dari event horizon pada piringan gas yang mengelilingi lubang hitam M87. (umi)