sejarah singkat penampakan ufo | by bayu for everyone |
Penyelidikan UFO mendetail pertama di dunia, bisa dibilang terjadi diawal abad ke-13, tepatnya pada 1235 ketika pasukan Jendral Jepang Yoritsume's mengamati fenomena cahaya yang tak dapat dijelaskan di angkasa. Jendral lantas menugaskan sekelompok penyelidik untuk mempelajadi kasus ini, dan akhirnya menawarkan kesimpulan bahwa yang mereka lihat saat itu adalah sekedar bintang, yang bergoyang-goyang karena angin.
Di dunia modern, penelitian serius mengenai fenomena penampakan UFO telah dimulai pada sekitar tahun 1933 terhadap fenomena “Ghost Plane” di Skandinavia dan negara-negara lain di daratan Eropa . Di Australia sendiri, penelitian ini telah dimulai lebih awal lagi yaitu pada tahun 1920, ketika kapal laut SS Amelia J. menghilang di Selat Bass. Hilangnya kapal laut ini, ternyata terjadi bersamaan dengan banyaknya laporan mengenai munculnya sinar-sinar misterius di selat tersebut . Di Amerika Serikat, penelitian dimulai pada tahun 1947 atas kasus perjumpaan UFO yang dilaporkan Kenneth Arnold dalam penerbangannya di Gunung Rainier, AS. Sedangkan di Indonesia, semenjak J.Salatun menempati jabatannya pada tahun [?]1967.
Namun walaupun telah puluhan (bahkan ratusan) tahun berlalu, tetap tidak ada penjelasan memuaskan yang dapat diberikan dari rangkaian penelitian atas fenomena UFO. Dan ternyata, dengan semakin canggihnya teknologi saja, fenomena UFO ini masih tetap menyimpan banyak misteri.
Pada masa abad pertengahan, fenomena penampakan UFO seringkali dikaitkan dengan hal religius, atau superstitius. Tak jarang penampakan UFO di langit dianggap sebagai pertanda dari Tuhan atau dewa-dewa atas musibah yang akan datang, atau menyertai suatu kejadian khusus. Terrmasuk dalam hal ini misalnya beberapa lukisan abad pertengahan yang menggambarkan Yesus atau figur Kristen sakral lainnya, dengan latar belakang benda terbang misterius dilangit.
1561: One of most famous early UFO case, where the citizens of the Nürnberg got into abashed witnesses of strange phenomena above the city. Strangeness of this phenomenon meant lot of cross and saucer like flying objects. Case had noticed by the local media and artist.
Sedangkan pada masa yang lebih kuno, yaitu pada masa prasejarah, penampakan UFO ini seringkali memang dipercayai sebagai peristiwa kedatangan dewa yang mereka sembah, dewa yang pada jaman dahulu mengajarkan kebudayaan dan teknologi pada cikal bakal manusia modern.
Di Amerika Selatan, terdapat beberapa patung kuno peninggalan suku Indian yang menggambarkan dewa mereka yang turun dari langit. Uniknya, dewa yang mereka rupakan ini jika dilihat dengan sudut pandang modern ternyata sangat mirip dengan gambaran seseorang astronot! Astronot yang digambarkan berpakaian antariksa, komplet dengan helm bulatnya, sedang menunggangi roket dengan menghadapi serangkaian panel pengendali!
Pendapat mengenai penampakan dan identitas UFO ini kemudian berkembang seiring dengan mundur dan majunya peradaban-peradaban besar dunia, perkembangan teknologi, dan terutama dengan timbulnya kemampuan manusia untuk melakukan hal yang sama; terbang.
Ketika manusia memiliki kemampuan untuk menjelajah langit, tingkat pertemuan antara manusia dengan UFO pun makin meningkat. Keberhasilan Wright bersaudara untuk menunggangi angin dan membuat pesawat terbang, membuktikan bahwa terbang bukanlah hak eksklusif bangsa burung dan unggas. Dari pencapaian prestasi ini manusiapun lalu melihat fenomena UFO sebagai suatu hal yang lebih terukur dan lebih "membumi", bukan sebagai dewa yang turun dari langit, namun sebagai hasil teknologi maju dari mahluk yang mungkin mirip seperti manusia.
Dari serangkaian penelitian yang kemudian dilakukan terhadap fenomena penampakan UFO, baik oleh pihak militer maupun sipil, maka dapat diambil beberapa anggapan umum mengenai asal-usul dari UFO serta teknologi dan peradaban yang berada dibelakangnya. Adapun pendapat yang berkembang saat ini mencakup asal-usul dan keberadaan UFO sebagai:
Di dunia modern, penelitian serius mengenai fenomena penampakan UFO telah dimulai pada sekitar tahun 1933 terhadap fenomena “Ghost Plane” di Skandinavia dan negara-negara lain di daratan Eropa . Di Australia sendiri, penelitian ini telah dimulai lebih awal lagi yaitu pada tahun 1920, ketika kapal laut SS Amelia J. menghilang di Selat Bass. Hilangnya kapal laut ini, ternyata terjadi bersamaan dengan banyaknya laporan mengenai munculnya sinar-sinar misterius di selat tersebut . Di Amerika Serikat, penelitian dimulai pada tahun 1947 atas kasus perjumpaan UFO yang dilaporkan Kenneth Arnold dalam penerbangannya di Gunung Rainier, AS. Sedangkan di Indonesia, semenjak J.Salatun menempati jabatannya pada tahun [?]1967.
Namun walaupun telah puluhan (bahkan ratusan) tahun berlalu, tetap tidak ada penjelasan memuaskan yang dapat diberikan dari rangkaian penelitian atas fenomena UFO. Dan ternyata, dengan semakin canggihnya teknologi saja, fenomena UFO ini masih tetap menyimpan banyak misteri.
Pada masa abad pertengahan, fenomena penampakan UFO seringkali dikaitkan dengan hal religius, atau superstitius. Tak jarang penampakan UFO di langit dianggap sebagai pertanda dari Tuhan atau dewa-dewa atas musibah yang akan datang, atau menyertai suatu kejadian khusus. Terrmasuk dalam hal ini misalnya beberapa lukisan abad pertengahan yang menggambarkan Yesus atau figur Kristen sakral lainnya, dengan latar belakang benda terbang misterius dilangit.
1561: One of most famous early UFO case, where the citizens of the Nürnberg got into abashed witnesses of strange phenomena above the city. Strangeness of this phenomenon meant lot of cross and saucer like flying objects. Case had noticed by the local media and artist.
Sedangkan pada masa yang lebih kuno, yaitu pada masa prasejarah, penampakan UFO ini seringkali memang dipercayai sebagai peristiwa kedatangan dewa yang mereka sembah, dewa yang pada jaman dahulu mengajarkan kebudayaan dan teknologi pada cikal bakal manusia modern.
Di Amerika Selatan, terdapat beberapa patung kuno peninggalan suku Indian yang menggambarkan dewa mereka yang turun dari langit. Uniknya, dewa yang mereka rupakan ini jika dilihat dengan sudut pandang modern ternyata sangat mirip dengan gambaran seseorang astronot! Astronot yang digambarkan berpakaian antariksa, komplet dengan helm bulatnya, sedang menunggangi roket dengan menghadapi serangkaian panel pengendali!
Pendapat mengenai penampakan dan identitas UFO ini kemudian berkembang seiring dengan mundur dan majunya peradaban-peradaban besar dunia, perkembangan teknologi, dan terutama dengan timbulnya kemampuan manusia untuk melakukan hal yang sama; terbang.
Ketika manusia memiliki kemampuan untuk menjelajah langit, tingkat pertemuan antara manusia dengan UFO pun makin meningkat. Keberhasilan Wright bersaudara untuk menunggangi angin dan membuat pesawat terbang, membuktikan bahwa terbang bukanlah hak eksklusif bangsa burung dan unggas. Dari pencapaian prestasi ini manusiapun lalu melihat fenomena UFO sebagai suatu hal yang lebih terukur dan lebih "membumi", bukan sebagai dewa yang turun dari langit, namun sebagai hasil teknologi maju dari mahluk yang mungkin mirip seperti manusia.
Dari serangkaian penelitian yang kemudian dilakukan terhadap fenomena penampakan UFO, baik oleh pihak militer maupun sipil, maka dapat diambil beberapa anggapan umum mengenai asal-usul dari UFO serta teknologi dan peradaban yang berada dibelakangnya. Adapun pendapat yang berkembang saat ini mencakup asal-usul dan keberadaan UFO sebagai:
- Senjata Rahasia Perang
- Peradaban Asing Luar Angkasa
- Kendaraan Para Dewa
- Sisa Peradaban Kuno Canggih
- Produk Peradaban Tersembunyi
- Eksperimen Militer Negara Adikuasa
- Hasil Peradaban Evolusi Alternatif
- Penjelajah Waktu Dari Masa Depan
- Penjelajah Dari Dunia Paralel
- Spesies Biologis Aerial
- Jin